Jika
kehadiranku kini tak lagi selalu beriringan dengan langkahmu. Jika
tanganku sudah tak menggores aksara cinta lagi untukmu. Jika bibir ini
akan terbungkam rapat tak bernada lagi kepadamu. Dan jika penaku t'lah
usang,
masihkah aku di hatimu?
Jejak-jejak itu masih ku tapaki,
walau kaki terkadang letih. Namun,
tinta asmaraku tetap tercetak nyata pada lembaran hatimu. Disana t'lah ku lantunkan nada-nada cinta.
Pun kata-kata asmara kita.
Maka biarlah aku tetap berjalan.
Walau debu sesekali meniadakan keberadaanku dihalaman istana hatimu. Namun, aku masih setia kepadamu.
Jika nanti aku tak lagi elok.
Atau aku t'lah rapuh dalam tegak berdiriku.
Atau mungkin t'lah lemah pendengaran.
Juga penglihatan. Masihkah aku di hatimu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar