Selasa, 12 Maret 2013

AKU TAK TERSENTUH

Andai aku burung...
Aku pasti sudah terbang ke tempatmu, sayang
Kan kulompati pagar kawat berduri yang mengurungku kini
Andai aku punya sayap
Aku kan terbang menujumu walau harus melintasi lautan dan gunung-gunung
Meskipun sampai sayapku rapuh dan patah
Kutakkan perduli seberapapun jauhnya jarak kita
Tak perduli akan angin badai yang menghalangi
Andai aku punya sayap
Aku tak takut pada hujan badai dan halilintar yang tak bersahabat
Aku akan tetap terbang menujumu
Untuk menggapai cintamu


Namun sayang...
Aku hanya insan biasa
Insan lemah yang tiada daya malawan takdir
Adat istiadat keluarga yang membuatku terikat dalam pagar besi berduri
Membuatku menjadi insan yang hanya mampu mencintaimu
Aku yang hanya bisa mendengar suara mesramu saat kelam malam menjelang
Dan hanya bisa merindumu lewat dawai-dawai cintaku yang mendayu biru
Aku hanya dapat menatap wajahmu lewat bayang-bayang mimpiku
Karena...
Engkau begitu jauh untuk kugapai
Dan aku tak tersentuh

Tapi aku mencintaimu
Memang hanya seperti ini aku dapat mencintaimu
Aku sayang kamu bahkan lebih dari yang kusadari
Aku selalu teringat kamu tanpa pernah kutahu mengapa?
Aku selalu merindukanmu di tiap hembusan nafasku
Tanpa kupernah tahu apa alasannya?
Karena aku juga bingung menjawabnya kenapa?
Namun...
Satu yang kuinginkan dan tak bisa kuingkari
Aku tak ingin kehilanganmu, sayang
Sekarang maupun nanti

Sayang...
Aku akan tetap setia menanti waktu
Aku kan setia menunggu cintamu dan cintaku bisa menyatu dengan utuh
Menunggu hatimu menyatu di hatiku
Menunggu dirimu bisa nyata hanya untukku
Sampai kapanpun aku akan menunggu dengan setia sampai waktu bisa menjadikan kita menyatu raga
Aku pun tak ingin selamanya menjadi kekasih bayanganmu
Kekasih yang tak terlihat
Tertutup dalam gelap malam dan diam-diam
Aku ingin waktu memutuskan kamu bisa jadi yang utama dalam hidupku selamanya
Dan aku akan sabar menunggu saat itu
Sabarlah sayang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar