Kala kita mandikan temaram cahaya purnama
Kau petik gitar tuamu
Kunyanyikan lagu-lagu merindu
Saat itu
Kau nyala api unggun
Hangat raga kita
Hening malam senandungkan bunyian
Hewan-hewan malam
Hembusan angin sejukkan suasana
Kau sandarkan kepalaku di bahu
Lembut jemarimu membelai rambutku
Menyetuh, menelusuri palung hati
Syahdu bagai kidung-kidung pujian Ilahi
Wahai kau belahan hati
Kau telah pergi tak mungkin kembali
Namun rasa indah selalu melekat di hati
Hingga tiada mampu pindah kelain hati
Semoga tidur panjangmu
Tenang dan damai
Selalu kukirim doa untukmu
Kini kisahmu kian abadi
Saat itu
Kau nyala api unggun
Hangat raga kita
Hening malam senandungkan bunyian
Hewan-hewan malam
Hembusan angin sejukkan suasana
Kau sandarkan kepalaku di bahu
Lembut jemarimu membelai rambutku
Menyetuh, menelusuri palung hati
Syahdu bagai kidung-kidung pujian Ilahi
Wahai kau belahan hati
Kau telah pergi tak mungkin kembali
Namun rasa indah selalu melekat di hati
Hingga tiada mampu pindah kelain hati
Semoga tidur panjangmu
Tenang dan damai
Selalu kukirim doa untukmu
Kini kisahmu kian abadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar