Itu tanyamu kemarin dulu,
Dan betah menginap di ruang kalbuku
Duduk manis di antara pikiranku
Meminta sesaji jawab dari perjamuan bernama sebab
Namun seiring jam berputar,
Jawab untuk tanyamu tak jua bisa kubongkar
Seakan ditahan oleh jutaan akar, lalu ditutup rerimbun belukar
Karena jawabnya hanya dalam rasa
Tak ada di kamus bahasa, tak jua memakai rumus kimia
Dan,
Rasa itu adalah sebenar bahagia
Mengenalmu kubahagia, di sisimu kutemu bahagia, bersamamu kurasa bahagia, mencintamu, lengkapnya bahagia
Hanya itu jawab yang bisa kuberi
Tentang tanyamu di hari terlalui
Lalu,
Mengapa kau mencintaiku?
Namun seiring jam berputar,
Jawab untuk tanyamu tak jua bisa kubongkar
Seakan ditahan oleh jutaan akar, lalu ditutup rerimbun belukar
Karena jawabnya hanya dalam rasa
Tak ada di kamus bahasa, tak jua memakai rumus kimia
Dan,
Rasa itu adalah sebenar bahagia
Mengenalmu kubahagia, di sisimu kutemu bahagia, bersamamu kurasa bahagia, mencintamu, lengkapnya bahagia
Hanya itu jawab yang bisa kuberi
Tentang tanyamu di hari terlalui
Lalu,
Mengapa kau mencintaiku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar